BANDAR LAMPUNG (Bandar.ID)---Dalam kurun waktu tujuh tahun atau 2011--2018 diperkirakan sebanyak 26 gajah mati di sekitar kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur. Terakhir yakni adanya penemuan bangkai gajah mati di SPTN wilayah III Kuala Penet, Kecamatan Braja Slebah, Lampung Timur, Senin (12/2/2018).
Bangkai gajah betina yang ditemukan petugas Tim Patroli Polisi Hutan dan Rhino Protection Unit (RPU) Balai TNWK, Senin (12/2/2018). (Dok Humas Polres Lampung Timur) |
Lembaga Swadaya Masyarakat Wildlife Conservation Societies (WCS) menyebutkan dari 26 gajah tersebut, sebanyak enam ekor terdiri dari lima jantan dan satu betina ditemukan mati pada 2011. Kemudian, satu ekor gajah betina (2012) satu jantan, satu betina dan satu ekor lainnya tidak teridentifikasi karena sudah tulang belulang (2013).
Lalu, dua ekor gajah yang terdiri dari satu jantan dan satu betina ditemukan mati pada 2014. Enam ekor gajah mati terdiri lima betina dan satu jantan (2015). Tiga ekor gajah mati yakni satu jantan dan satu betina serta bayi gajah mati karena sakit (2016). Kemudian, pada 2017 empat ekor gajah mati yang terdiri dari satu gajah betina dan tiga ekor tidak diketahui jenis kelaminnya karena tersisa tulangnya.
Terbaru satu ekor gajah betina berusia sekitar 20 tahun ditemukan mati di wilayah resor III Kuala Penet TNWK pada 12 Februari 2018. "Pada umumnya, dugaan kuat karena akibat perburuan yang mengincar bagian tubuh dengan motif ekonom atau hobi. Yang diambil bagian kepala dan caling, kebanyakan betina. Kejadian ini sudah sekian kali, dan setiap tahun selalu terjadi," ujar Pegiat WCS di Landscape TNWK Sugio kepada lampost.co, Rabu (14/2/2018).
Sumber : lampost.co
No comments:
Write comments