Bus Pariwisata yang diduga membawa terduga OTT KPK terparkir di Halaman Mapolda Lampung, Kamis (15/2/2018) dini hari. (Lampost.co/Asrul Septian Malik)) |
BANDAR LAMPUNG (Bandar.ID)---Bus pariwisata berwarna biru dengan nomor polisi P-7088-UN keluar dari Mapolda Lampung, Kamis (15/2/2018) dini hari. Diduga bus berplat kuning itu digunakan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membawa para pelaku yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Lampung Tengah.
Dari pengamatan Lampost.co, bus tersebut tiba di Mapolda Lampung, Rabu (14/2/2018) sekitar pukul 23.50. Petugas kepolisian setempat kemudian langsung menutup gerbang. Awak media yang berada di Polda Lampung tidak diperkenankan masuk.
Berselang sekitar dua jam lebih, tepatnya Kamis (15/2/2018) pukul 02.05, bus tersebut keluar dari Mapolda Lampung dengan dikawal mobil patroli dan sejumlah mobil pribadi. Di dalam bus tersebut, tampak ada 10 orang lebih dan rata-rata mereka mengenakan masker.
Sebelumnya yakni sekitar pukul 20.00, ada tiga orang menggunakan id card (seperti tim dari KPK) berada di antara ruang pemeriksaan Subdit II Harda Ditreskrimum Polda Lampung. Mereka terlihat dua kali bolak-balik menuju sebuah mobil berwarna silver bernomor polisi B-1618-KB. Sayangnya, saat hendak di konfirmasi, ketiga orang tersebut enggan memberi komentar.
Diberitakan Lampost.co sebelumnya, KPK mengamankan 14 orang dalam OTT di Lampung Tengah, Rabu (14/2/2018). Belasan orang itu diamankan dari dua lokasi yaitu di Lampung dan Jakarta.
"Kami (KPK) amankan 14 orang. Ada yang di Lampung dan di Jakarta," kata Juru bicara KPK Febri Diansyah, saat konferensi pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2018) dini hari.
Menurut Febri 14 orang yang diamankan tersebut terdiri dari sejumlah unsur di pemerintahan, seperti eksekutif dan legistalif. Selain itu, ada juga yang berlatar belakang pihak swasta. "Anggota DPRD ada (yang diamankan) di Jakarta dan di Lampung. Ada juga pejabat Pemda, pegawai Pemda dan swasta," jelas Febri.
Febri menegaskan tidak mengamankan kepala daerah dari OTT itu. "Tidak ada kepala daerah yang kami amankan sampai detik ini," katanya.
Dalam OTT itu KPK menyita uang senilai Rp1 miliar yang diduga suap. "Saat ini tim sedang dalam perjalanan. Kemungkinan besok pagi sudah sampai," pungkasnya.
sumber : lampost.co
No comments:
Write comments